Beji | https://jurnaldepok.buzz
Seorang warga di Kecamatan Cimanggis mendatangi ke Kantor Bawaslu Kota Depok untuk melaporkan kasus dugaan pemberian uang disertai sticker bergambar paslon nomor urut 1, IBH-Ririn.
NR, warga Cimanggis kepada wartawan di Bawaslu mengatakan, penerimaan uang sejumlah Rp 50.000 ini berawal saat dia didatangi anaknya.
“Kronologisnya saya itu kan di dalam rumah ya, terus saya dikasih dari anak, anak saya juga dapat juga dari neneknya sama yang ngasih, saya bilang ini apa amplop mah,” katanya, Senin (25/11/24).
Kemudian, sambungnya, dirinya keluar kembali menanyakan ke ibunya yang awal menerima amplop tersebut.
“Ini apaan bu, itu dari mana, ibu bilang itu dari seseorang, terus saya bilang oh ya udah gitu,” ujarnya.
Karena dirinya merasakan rasa curiga dan penasaran, kemudian dirinya meraba serta melihat amplop tersebut. Di amplop itu ada kertas yang kaku-kaku dan kecil, terlihat ada angka limanya.
Lalu dirinya penasaran, dengan iseng bersama anaknya membuka sekaligus merekam menggunakan kamera HP nya. Saat dibuka ada uang senilai Rp 50.000 dan sticker bergambar pasangan calon nomor 1. Besar kemungkinan tidak dirinya saja yang mendapatkannya.
“Ya mungkin tetangga saya juga ada yang dapat, dan yang ngasih sepertinya saya rada-rada kenal,” katanya.
Kemudian dirinya melaporkan ke kawannya untuk ditindaklanjuti ke Bawaslu.
“Kami lapor ke Bawaslu tidak ada paksaan melainkan ingin agar Pilkada Depok berjalan tanpa adanya money politik,” tegasnya.
Di lokasi sama, Tim Advokasi Paslon Nomor 2 Supian-Chandra, Andi Tatang Supriyadi mengapresiasi adanya warga atau masyarakat yang memberanikan diri ke Bawaslu atas dugaan money politik.
“Warga masyarakat memang dengan sukarela mau melaporkan atas dugaan penerimaan uang sejumlah Rp 50.000 melalui amplop. Dimana di dalamnya ada stiker paslon 01 dan ada ajakan untuk memilih nomor 1 pada tanggal 27 November 2024,” jelasnya.
Dia menambahkan, pelaporan ini atas dugaan politik yang terjadi di wilayah Kecamatan Cimanggis. Yang mana masyarakat Kota Depok sadar terkait masalah tindakan money politik.
Ke depan, ia juga berharap masyarakat Kota Depok yang menerima serangan fajar atau amplop dari salah satu paslon untuk segera melapor.
“Yang saat ini kita laporkan juga berani melaporkan, berani bersuara untuk membangun Kota Depok ke depannya. Jadi jangan sampai Depok ini sebutannya Depok Kota religius tapi membangun atau memilih pemimpin yang dari awal sudah salah. Ya, salah dengan menggunakan hal-hal yang kotor dan bertentangan dengan akidah salah satunya money politik,” pungkasnya. n Aji Hendro