Limo | https://jurnaldepok.buzz
Calon Wali Kota Depok nomor urut 2, H. Supian Suri mengatakan, penanggulangan sampah di Kota Depok belum dilakukan secara maksimal sehingga masih menyisakan banyak masalah dan dikeluhkan oleh warga di berbagai penjuru wilayah Kota Depok.
Demikian diungkapkan Supian saat menanggapi keluhan warga di sejumlah wilayah terkait masalah sampah yang kini sudah menjadi momok di kalangan masyarakat.
“Kita tidak boleh tutup mata dan tutup telinga prihal keluhan masyarakat soal sampah, untuk mencari solusinya beberapa bulan silam saya menyempatkan diri meninjau sistem pengelolaan sampah di Banyumas, Jawa Tengah, yang dikenal sangat sukses. Di sana sampah bukan merupakan masalah, tapi justru sebaliknya menjadi ladang rezeki bagi warga,” ujar SS sapaan akrab Supian Suri saat menemui warga Kampung Kresek, Kelurahan Grogol.
Dikatakannya, selain harus menyediakan sarana prasarana yang mencukupi, pemerintah juga wajib melibatkan masyarakat secara menyeluruh, sehingga pengelolaan sampah dapat terlaksana secara berjenjang mulai dari tingkat keluarga, lingkungan RT, RW dan seterusnya.
“Ya, di Banyumas ternyata semua warga dilibatkan dalam pengelolaan sampah, teknisnya berjenjang mulai dari keluarga, lingkungan RT dan RW dan seterusnya. Setalah kami telusuri ternyata dalam satu wilayah RW, warga bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 20 juta hasil dari mengelola sampah, ini luar biasa. Sampah bukan jadi masalah tapi menjadi berkah, sistem pengelolaan sampah semacam itu pasti bisa diterapkan di Depok,” paparnya.
Dia berjanji akan menuntaskan masalah sampah di Kota Depok ketika dirinya bersama Chandra Rahmansyah mendapat kepercayaan dari warga untuk memimpin Depok.
“Penanganan dan penanggulangan sampah masuk dalam program prioritas kami ketika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pada Pilkada 27 November. Kami juga akan melakukan pelebaran ruas jalan raya untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar bisa sejajar dengan daerah lain yang sudah terlebih dahulu maju,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, minimnya keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mengelola potensi sumber daya manusia tak hanya berdampak terhadap ketertinggalan Depok dibanding daerah lain, namun juga berimbas kepada peningkatan jumlah warga tak produk yang saat ini jumlahnya cukup banyak di Kota Depok.
“Sekarang banyak warga Depok yang belum memiliki pekerjaan tetap dan tak kalah banyak warga Depok yang terpaksa harus mencari pekerjaan di luar Depok lantaran di Depok tidak tersedia lapangan pekerjaan yang memadai. Ini semua menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemimpin Depok di masa mendatang, kami Supian-Chandra sudah memiliki konsep penataan dan pengelolaan pemerintahan yang terintegrasi dengan pemerintah provinsi dan pusat guna mewujudkan pembangunan Kota Depok untuk mensejahterakan semua warga Depok bukan hanya sekelompok warga saja,” pungkas Supian. n Asti Ediawan