HedlinePilkada

Wow! Tampil Memukau di Debat Perdana, Warga Beri Skor 3-0 untuk Supian-Chandra

Jakarta | https://jurnaldepok.buzz
Pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2, H. Supian Suri-Cahndra Rahmansyah tampil memukau di acara debat kandidat perdana yang ditayangkan secara langsung dari studio TvOne, Jakarta.

Dari sesi penyampaian visi misi hingga closeing statement, Supian-Chandra tampil begitu menjanjikan ketimbang pasangan nomor urut 1, IBH-Ririn.

Terlebih, pasangan calon nomor urut 01 IBH-Ririn gelagapan ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah terkait soal bagaimana tanggapan IBH-Ririn mengenai gentrifikasi.

Namun ketika memberikan jawaban, Imam tidak sesuai konteks pertanyaan. Imam menjawab mengenai genderisasi. Imam menjawab bahwa pihaknya memiliki program 5.000 pelaku usaha dan 1.000 pelaku usaha perempuan.

“Ini yang dimaksud genderfikasi? Ya kalau bicara genterifikasi ya disebelah kami adalah Perempuan, jadi jelas kami tidak hanya kata-kata, kami tidak hanya janji bahwa kami langsung membuat program bagi perempuan,” jawab Imam.

Mendengar jawaban tersebut, Supian langsung menyanggah bahwa jawaban Imam tidak sesuai pertanyaan.

“Enggak nyambung pasangan 01. Gentrifikasi adalah permasalahan kota dimana hadirnya kelompok orang yang punya kemampuan hadir di lingkungan masyarakat, membeli lahan sehingga lahan itu menjadi mahal sehingga masyarakat kita yang boleh dibilang menengah ke bawah ini menjadi terpinggirkan. Sehingga harus ada upaya pemerintah kota pemerintah daerah bagaimana menjaga mereka untuk tetap menjadi bagian mendapat lapangan pekerjaan,” kata Supian memberi penjelasan.

Karena, lanjut Supian, lahan-lahan yang digunakan buat permasalahan ini akan mengganggu kepada permasalahan warga yang memang keluarga asli atau warga yang memang berpenghasilan rendah.

“Sehingga ini menjadi penanganan serius oleh Pemerintah Kota Depok terhadap permasalahan ini,” ujarnya.

Sementara itu Calon Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Chandra menimpali jawaban paslon 01.

“Ya saya cuma menekankan tadi gentrifikasi juga saya belum pernah dengar istilah genderfikasi, saya belum pernah ada istilah itu ya, makasih,” kata Chandra.

Kemudian kegagapan berikutnya terlihat ketika Supian meminta tanggapan kepada pasangan Imam-Ririn mengenai fenomena joget Sadbor.

“Tanggapan dari pasangan nomor 01 tentang kemiskinan dimana saat ini marak fenomena joget Sabdor di Sukabumi?,” tanya Supian.

Ririn menjawab bahwa untuk mengatasi kemiskinan merupakan pekerjaan rumah tapi harus tahu data bahwa kemiskinan Kota Depok terendah se-Pulau Jawa dan terendah keempat secara nasional.

Ririn mengaku tidak berhenti begitu saja dengan melanjutkan program KDS plus dan program Kartu Sakti Yatim Sejahtera dan pemberikan modal usaha bagi Perempuan.

“Harapannya dengan ini masyarakat Kota Depok dapat sejahtrera dengan pemberian modal sehinga kemiskinan yang ada dapat turun,” jawab Ririn.

Mendengar jawaban Ririn yang dianggap tidak nyambung, Supian pun mengatakan saat ini kemisikinan Depok sebanyal 61.000 dan harus segara ditangani.

“Terkait dengan teknologi, fenomena Sadbor ini adalah permasalahan tersendiri bagaimana teknologi harus mengedukasi masyarakat sehingga tidak terjebak pada seperti yang terjadi di Sukabumi terjadi joget Sadbor. Kami berharap semua warga Depok merasakan arti pembangunan sehingga program itu tidak hanya dirasakan sekelompok kecil orang tetapi juga dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Depok,” katanya.

Sementara itu salah seorang warga Cilodong, Suhada yang menonton debat kandidat mengungkapkan, pasangan Supian-Chandra tampil maksimal.

“Kalau ibarat skor bola itu 3-0 untuk Supian-Chandra, karena pasangan nomor 1 banyak enggak bisa jawabnya,” pungkasnya didampingi Jams. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button