Limo | https://jurnaldepok.buzz
Jajaran kepengurusan Perguruan Pencak Silat (PPS) Beksi Mutiara Pancar belum lama ini memberikan santunan kepada 45 anak yatim dan yatim piatu.
Ketua Perguruan Pencak Silat Beksi Mutiara Pancar, Syarifuddin Toyib mengatakan, pemberian santunan kepada para anak yatim dan yatim piatu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setahun sekali tepatnya pada acara penerimaan siswa baru Beksi Mutiara Pancar.
“Ya, kegiatan pemberian santunan yatim merupakan pelengkap acara Pengurutan siswa baru sebagai simbol meminta izin dari pemilik jurus silat agar para siswa baru dapat menyerap ilmu bela diri yang nanti akan diajarkan oleh para guru pembimbing atau pelatih silat,” papar Toyib kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya, selain menyelenggarakan santunan rutin tahunan, Yayasan Perguruan Silat Beksi Mutiara Pancar juga melaksanakan santunan rutin bulanan dengan mengoptimalkan dana dari para donatur dan orang tua siswa.
“Jumlah siswa perguruan pencak silat Beksi Mutiara Pancar sudah mencapai lebih dari seribu siswa yang tersebar di sejumlah wilayah Jabodetabek, Alhamdulillah setiap bulan kami masih rutin memberikan santunan kepada anak yatim dan yatim piatu dengan mengoptimalkan donasi dari para donatur,” ungkap Toyib.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagian besar anggota perguruan pencak silat (PPS) Beksi Mutiara Pancar adalah merupakan siswa sekolah mulai dari tingkat SD hingga SLTA.
“Orientasi kami memberikan pendidikan seni bela diri kepada para generasi penerus sekaligus melestarikan seni budaya tradisional kepada anak anak ditengah pesatnya pengaruh budaya asing, terimakasih kami ucapkan kepada para orang tua siswa yang memberi kepercayaan kepada kami dalam mencetak generasi penerus yang tangguh, berbudi pekerti baik dan menghargai budaya negeri sendiri,” tandasnya.
Eksistensi perguruan pencak silat (PPS) Beksi Mutiara Pancar disambut baik oleh Lurah Limo, Kecamatan Limo, AA. Abdul Khoir.
“Kami sangat mengapresiasi kiprah perguruan pencak silat Beksi Mutiara Pancar yang sudah banyak meraih prestasi hingga level Nasional, hal ini tentu patut kita hargai dan kita dukung karena telah berkontribusi melestarikan budaya tradisional Indonesia,” tutup AA. n Asti Ediawan