Limo | https://jurnaldepok.buzz
Berbeda dengan Kelurahan lain yang memprioritaskan pembenahan fasilitas umum dalam pembahasan Musrenbang, namun para stakeholder peserta Musrenbang Kelurahan Krukut justeru kompak dan sepakat akan mengoptimalkan dana pembangunan anggaran Rp 300 juta / RW untuk kegiatan non fisik tepatnya kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Husin Tohir usai memimpin pelaksanaan Musrenbang Kelurahan Krukut, Rabu (05/02/25).
“Ya, kami sepakat mengalokasikan dana pembangunan berbasis RW untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat karena untuk pembangunan fisik akan kami upayakan melalui jalur aspirasi anggota Dewan,” ujar Husin kepada Jurnal Depok, kemarin.
Dikatakannya, anggaran berbasis Rw yang akan direalisasikan mulai tahun 2026 selain untuk membiayai kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan stakeholder juga akan dioptimalkan untuk pembelian sejumlah fasilitas penopang kegiatan lingkungan serta pembiayaan pelatihan guna meningkatkan skill para stakeholder dalam melaksanakan program pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Kebijakan para stakeholder mengoptimalkan dana anggaran pada bidang pemberdayaan masyarakat disambut baik oleh Lurah Krukut, Kecamatan Limo, H. Jamaludin.
“Para Ketua lingkungan tentu lebih tahu mana kebutuhan yang lebih urgent, jika anggaran pembangunan di arahkan untuk pemberdayaan itu sangat masuk akal mengingat fasilitas umum atau sarana prasarana fisik masih dalam kondisi bagus dan jika ada fasilitas umum yang perlu perbaikan nanti bisa diupayakan dari jalur aspirasi anggota dewan,” imbuhnya.
Selain diikuti oleh puluhan stakeholder, Kegiatan Musrenbang di laksanakan di aula Kantor Kelurahan Krukut, juga dihadiri oleh Camat Limo, Sudadih, dua anggota DPRD dapil BCL yakni H. Tajudin Tabri dari Partai Golkar dan Ubaidillah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), perwakilan dari Bappeda dan Dinas PUPR yang didapuk sebagai nara sumber serta sejumlah unsur lainnya. n Asti Ediawan
