HedlinePemerintahan

Depok Darurat Sampah, Pemkot Optimalkan Operasional UPS di 11 Kecamatan

Cipayung | https://jurnaldepok.buzz
Untuk menanggulangi persoalan sampah yang terjadi saat ini, Pemerintah Kota Depok kembali mengoptimalkan Unit Pengolahan Sampah (UPS) di setiap 11 Kecamatan.

Wali Kota Depok, H. Supian Suri mengatakan itu saat melakukan pengecekan TPA Cipayung. Dia mengatakan, kondisi pengelolaan sampah di Depok sudah mencapai titik krisis dan butuh penanganan segera.

“Bersama Wakil Wali Kota, saya tinjau langsung kondisi lapangan. Keadaannya sangat memprihatinkan, ini situasi darurat yang tidak bisa ditunda,” katanya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Depok saat ini tengah menggalakkan pengelolaan sampah berbasis wilayah untuk mencegah terjadinya lonjakan tumpukan sampah selama masa Lebaran. Ia meminta agar setiap UPS di 11 kecamatan dioptimalkan secara maksimal.

Supian juga menyoroti ketergantungan terhadap bantuan dari pemerintah pusat, seperti rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis RDF (Refuse Derived Fuel) berkapasitas 300 ton yang hingga kini belum terealisasi.

“Kita tak bisa hanya berharap pada program pusat. Kondisi di lapangan sudah mendesak. Jika tak ada alternatif, TPA bisa kolaps. Kita harus kreatif mencari solusi sendiri,” ujarnya.

Untuk menekan beban TPA dan meminimalkan dampak lingkungan, Pemkot Depok kini menerapkan tiga jurus utama diantaranya pemanfaatan maggot untuk mengurai sampah organik secara alami dan ramah lingkungan. Penguatan bank sampah di tingkat masyarakat guna memperkuat budaya daur ulang. Pengolahan residu dengan teknologi alternatif sebagai langkah inovatif untuk mengurangi tumpukan akhir di TPA.

Dengan strategi ini, Supian berharap persoalan sampah tidak menjadi bencana baru menjelang perayaan Idul Fitri.

“Kita ingin warga bisa merayakan Lebaran dengan tenang, tanpa terganggu persoalan sampah yang tak terkelola,” paparnya.

Sementara itu Koordinator UPS di Jalan Jawa, Beji, Andriansyah menambahkan, saat ini pihaknya mampu menghasilkan satu ton pupuk organik tiap hari dari hasil pengolahan sampah.

Selain itu, UPS tersebut juga melayani 36 titik pengangkutan sampah organik yang tersebar di enam kelurahan hingga berkontribusi mengurangi darurat sampah.

“Hasil pemilahan sampah tersebut, diangkut menggunakan armada gerobak motor maupun mobil bak sampah. Dari hasil pengolahan sampah, dihasilkan satu ton pupuk organik per hari usai diproses selama 14 minggu atau 3,5 bulan,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button