Limo | https://jurnaldepok.buzz
Setelah lebih dari sepuluh tahun numpang disejumlah sekolah lantaran belum memiliki gedung sekolah sendiri, kini para siswa SMPN 21 harus menerima kenyataan belajar di eks Gedung SMPN 13 di wilayah Kelurahan Krukut yang selama ini menjadi langganan banjir.
Peristiwa banjir dilingkungan Gedung SMPN 21 terjadi pada Senin malam Selasa (04/03/25) dimana sejumlah ruangan dan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar terendam air dan menyisakan lumpur yang harus dibersihkan sebelum digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Banjir yang merendam seluruh penjuru lingkungan sekolah SMPN 21 pada Selasa dini hari dibenarkan oleh Lurah Krukut, Kecamatan Limo, H. Jamaludin.
“Benar pada Selasa dini hari Gedung sekolah SMPN 21 yang dulu merupakan Gedung SMPN 13 kembali diterjang banjir, itu saya saksikan saat melakukan peninjauan di Sekolah bersama sejumlah guru dan komite sekolah,” ujar Jamaludin kepada Jurnal Depok.
Dikatakannya, banjir dilingkungan sekolah SMPN 21 tidak hanya menggenangi ruangan kelas dan halaman sekolah namun juga merendam sejumlah fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti kursi, meja dan lemari tempat menyimpan sejumlah buku peralatan sekolah lainnya.
Optimalisasi eks Gedung SMPN 13 untuk kegiatan belajar mengajar para siswa SMPN 21 patut dipertanyakan pasalnya gedung sekolah yang selama ini dikenal menjadi langganan banjir seharusnya sudah dibongkar setelah lahannya dibebaskan oleh PT. Citra Waspphutowa selaku Kontraktor pelaksana proyek jalan tol Depok – Antasari (Desari) terlebih lahan ribuan meter tersebut sudah di ploting akan difungsikan kembali sebagai Situ Krukut.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui apakah optimalisasi eks gedung SMPN 13 Depok telah mendapat restu atau izin dari PT. Citra Waspphutowa selaku pihak yang membebaskan lahan pada saat itu.
Pertanyaan lain, sampai kapan kegiatan belajar mengajar SMPN 21 akan ditempatkan di eks gedung SMPN 13 yang notabene sangat tidak representatif dijadikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar lantaran selain menjadi langganan banjir.
Letak lokasi sekolah sengat berdekatan dengan konstruksi dua ruas jalan tol yakni Tol Desari dan Tol Cijago, yang jelas optimalisasi eks gedung SMPN 13 diduga merupakan buntut dari kegagalan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terdahulu dalam mewujudkan pembangunan Gedung SMPN 21 pada tahun 2025 lantaran tidak mendapat restu dari warga perumahan Blok A RW 06, Kelurahan Cinere untuk membangun jembatan sebagai akses menuju lokasi lahan SMPN 21. n Asti Ediawan