Limo | https://jurnaldepok.buzz
Meski terbilang sangat laku dipasaran dan diminati oleh konsumen namun upaya pengembangan usaha Kripik Khanza belum bisa dilakukan secara optimal lantaran terkendala fasilitas kelengkapan produksi.
Demikian diungkapkan oleh owner produsen Kripik Singkong Khanza, Gatot Yuniarto saat dikonfirmasi Jurnal Depok terkait upaya pengembangan usaha produksi Kripik Singkong yang sudah ia lakoni sejak tahun 2010 silam.
“Ya, kalau dalam hal pemasaran tidak ada kendala berarti karena produk kami sudah banyak dikenal oleh masyarakat, dan yang masih menjadi kendala adalah soal produksi yang belum bisa maksimal lantaran peralatan dan tempat produksi kami masih sangat terbatas,” ungkap Atok sapaan akrab Gatot Yuniarto.
Dikatakannya, meskipun proses produksi pembuatan kripik singkong Khanza masih dilakukan secara konvensional dengan menggunakan peralatan sederhana, namun dalam sebulan usaha rumahan yang dilakoninya mampu menghabiskan 8 kwintal singkong dalam sebulan dengan perkiraan omzet mencapai lebih dari Rp 10 juta sebulan.
“Untuk menunjang kegiatan produksi, kami dibantu oleh lima orang karyawan dan untuk pemasaran ada beberapa orang yang aktif memasarkan produk kami di sejumlah warung kelontong dan terkadang konsumen suka datang ke tempat kami untuk membeli kripik Khanza dalam jumlah cukup banyak, intinya buat kami meski hanya merupakan usaha rumahan tapi lumayan membantu menambah penghasilan keluarga,” tandasnya.
Meningkatnya penggemar Kripik Khanza tak terlepas dari rasanya yang renyah dan crispy yang kerap membuat orang ketagihan dan ingin kembali membeli kripik hasil olahan UMKM Grogol.
Yuliawati salah satu pegiat UMKM Limo mengaku pernah ikut membantu memasarkan produk Kripik Singkong Khanza dan dia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menjual Kripik Singkong tersebut lantaran sudah banyak warga yang mengetahui kualitas Kripik hasil produksi UMKM Grogol tersebut.
“Ya, rasa kripiknya sangat renyah, dan tidak keras saat dikunyah, ini keunggulan dari Kripik Singkong Khanza dibandingkan dengan Kripik singkong lain pada umumnya, saya pernah membatu pemasaran Kripik Khanza pada event pameran produk UMKM di Kecamatan Limo dan ternyata banyak yang beli,” tutup Yuli yang juga merupakan koordinator Bank Sampah Sasak Berkreasi Limo. n Asti Ediawan