Margonda | https://jurnaldepok.buzz
Kesal dengan tumpukan sampah yang tak diangkut ke TPA Cipayung, puluhan kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Depok mengirimkan dan membuang sampah ke depan Kantor Wali Kota Depok di Jalan Margonda.
Sektretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman mengatakan, awalnya dia bersama kader PDI Perjuangan Kota Depok melakukan aksi bersih serentak se nasional. Kegiatan itu dilaksanakan di satu titik di Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis.
“Di lokasi sana terlihat sampah menumpuk dan berserakan di jalanan. Kami lakukan aksi bersih dengan mengangkut sampah yang ada di lingkungan tersebut,” ujarnya, kemarin.
Setelah melakukan aksi bersih, lanjutnya, sampah tersebut dibuang ke sejumlah TPS. Namun TPS yang dituju penuh dengan sampah dan berserakan.
“Nah problemnya di Depok adalah ketika kami berhubungan dengan pemerintah kota tempat pembuangan akhir enggak bisa digunakan karena longsor. Kemudian tempat pembuangan sementara pun penuhnya luar biasa,” paparnya.
Pihaknya berinisiatif untuk membuang ke TPA Cipayung, namun masih tutup dengan alasan longsor.
“Karena TPA Cipayung tutup dan sampah berserakan, maka sampah yang kami angkut kami titipkan di halaman Balaik Kota Depok,” katanya.
Padahal, sambungnya, sampah berserakan hampir terjadi di seluruh sudut Kota Depok.
“Maka mau dibuang ke mana sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga,” terangnya.
Atas dasar itulah, Ikra dan sejumlah kader PDI Perjuangan lainnya berinisiatif menitipkan tumpukan sampah itu ke Pemkot Depok.
Lebih lanjut Anggota DPRD Depok itu menilai, sampai hari ini belum ada program yang jelas dari pemerintah kota terkait persoalan sampah.
“Ingat loh, wali kota sudah dua periode, sudah habis dua periode dan teman-teman yang berkuasa di Kota Depok ini sudah 20 tahun berkuasa. Masa untuk beresin Kota Depok termasuk sampahnya sampai hari ini masih begini-begini aja,” tukasnya.
Dia menambahkan, sampah soal yang secara teknologi sudah bisa diselesaikan oleh tempat-tempat lain.
“Di Surabaya sudah bisa jadi listrik, di Banyumas sudah jadi bahan bakar. Di Depok?,” pungkasnya. n Aji Hendro