Beji | https://jurnaldepok.buzz
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia melakukan aksi turun ke jalan.
Ketua BEM UI, Verrel Uziel mengatakan, sebanyak 1.100 mahasiswa UI bergerak untuk melakukan aksi di DPR RI. Terdapat tujuh tuntutan dengan intinya BEM UI tetap berpegang teguh pada keputusan MK.
Masaa yang bergabung terdiri dari gabungan BEM UI dan BEM fakultas. Mereka turun ke jalan menuntut sejumlah hal.
“BEM UI dan BEM fakultas yang ada. Kita akan mengawal sampai kapanpun muara dari aksi ini tentu akan kami kawal bersama,” ujarnya.
Dikatakannya, sudah sepantasnya semua pihak termasuk DPR menghargai keputusan yang sudah dikeluarkan Mahkamah Konstitusi.
“Jangan kemudian DPR berusaha mencari cara lain untuk mengakali demi memuluskan kepentingan segelintir orang tertentu,” katanya.
Dia menambahkan, sikap DPR RI yang melawan keputusan MK terkait Pilkada 2024, mendapat respons dari masyarakat dan mahasiswa salah satunya BEM UI.
“Bahkan, terdapat analogi bahwa DPR RI yang seharusnya mementingkan rakyat, dianggap telah kemasukan angin. Kami kira publik bisa menilai masuk angin atau tidak, tapi yang jelas kalau kami menilai sudah jauh dari makna perwakilan rakyat,” ungkapnya.
Verrel menjelaskan, berdasarkan pantauan saat Badan Legislasi DPR RI melakukan rapat kerja membahas revisi UU Pilkada, hanya sekedar formalitas. Tidak menghabiskan waktu lama, peserta rapat saat ditanya mengaku setuju.
“Kami kira membuat suatu regulasi, suatu kebijakan untuk masa depan Indonesia, 280 juta rakyat Indonesia tidak sesederhana itu,” katanya.
Pada intinya, kata dia, tetap berpegang teguh pada putusan MK sehingga Mahkamah Konstitusi guardian of constitution.
“Sudah sepantasnya semua pihak termasuk DPR menghargai keputusan yang sudah dikeluarkan MK jangan kemudian DPR berusaha mencari cara lain untuk mengakali demi memuluskan kepentingan segelintir orang tertentu,” pungkasnya. n Aji Hendro