Oleh: KH. Syamsul Yakin
Dai LDDA Kota Depok
Dua pasang surga yang disebutkan dalam ayat-ayat yang lalu itu berbeda. Berbeda dari segi pepohonannya, air mengalir dan memancarnya. Termasuk berbeda dari segi ragam buah-buahan yang menyesakinya. Kalau sepasang surga pertama dijejali aneka buah yang berpasangan, maka pada sepasang surga kedua dipenuhi buah-buahan, kurma, dan delima.
Allah menegaskan, “Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima” (QS. al-Rahman/55: 68). Dalam Tafsir Jalalain diungkap bahwa kurma dan delima yang ada pada dua surga itu sama seperti yang ada di dunia. Namun ada juga pendapat yang mengatakan berbeda. Ayat ini maksudnya, tulis al-Thabari, di dalam sepasang surga yang tampak menghijau kehitam-hitaman itu tumbuh buah-buahan, kurma, dan delima.
Kalau ayat ini diperhatikan, ada pengkhususan buah kurma dan delima. Kurma dan delima termasuk buah-buahan, namun dipertegas. Dalam pandangan Syaikh Nawawi, hal itu tak lain untuk menunjukkan kurma dan delima memiliki keutamaan. Keutamaan kurma selain berfungsi sebagai buah dapat juga dijadikan makanan pokok. Begitu juga delima, selain berfungsi sebagai buah, buah berpostur unik itu dapat dijadikan sebagai obat. Selain itu, al-Maraghi mengatakan bahwa kurma dan delima berbuah sepanjang musim, baik di musim panas maupun pada musim dingin.
Gaya bahasa al-Qur’an yang mengkhususkan seperti kurma dan delima, dapat juga dijumpai pada surah dan ayat lain. Misalnya, “Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail” (QS. al-Baqarah/2: 98). Jibril dan Mikail dikhususkan dalam ayat ini. Begitu juga ayat, “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'” (QS. al-Baqarah/2: 238). Dalam ayat ini shalat wustha dikhususkan.
Terkait buah-buahan surga yang umum dan yang khusus, tak dapat disangkal di kedua pasang surga itu penuh sesak dengan buah-buahan yang berpasangan maupun yang tidak berpasangan, termasuk selain kurma dan delima. Kalau di Indonesia saja tumbuh sekitar 226 jenis buah, tentu ribuan jenis buah yang tumbuh di muka bumi. Diyakini semua buah dunia ada di surga. Buah surga yang ada di dunia saat ini adalah kurma dan delima.
Saat ini dikenal minimal 20 jenis kurma dengan rasa, manfaat, dan harga yang bervariasi. Jenis kurma yang dianggap dari surga adalah kurma Ajwa. Nabi bersabda, “Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu” (HR. Bukhari dan Muslim). Selain kurma Ajwa, dikenal juga kurma Madinah yang juga mempunyai keutamaan. Nabi menegaskan, “Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma yang berasal dari Madinah ketika pagi, maka racun-racun tidak akan membahayakannya sampai sore” (HR. Muslim).
Yang menarik adalah kurma surga dinyatakan oleh al-Thabari berbeda dengan kurma dunia. Menurutnya, kurma surga akar, pangkal batang, batang, dan pelepah daunnya dijadikan dari emas. Teksturnya lebih lembut dari keju dan mentega. Rasanya lebih manis dari madu dan gula. Warnanya lebih putih dari susu.
Sementara di dalam ayat lain, delima disebutkan sesudah zaitun. Allah memberi informasi, “(Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pula) kematangannya” (QS. al-An’aam/6: 99). Secara umum delima mengandung antioksidan
Buah-buahan, kurma, dan delima akan tetap tersedia di surga sepanjang masa. Allah berfirman, “Dan (di dalam Surga terdapat) buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya” (QS al-Waqiah/56: 32-33). Dengan bertambah-tambahnya nikmat Allah ini, kembali Allah berfirman, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. al-Rahman/55: 69).*