HedlineOrganisasi

TKSK Limo Fokus Penyaluran Bansos dan Penanganan ODGJ

Limo | https://jurnaldepok.buzz
Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Limo, Syaifullah mengaku saat ini sedang fokus membenahi data penerima manfaat bantuan sosial beras cadangan Pangan Pemerintah (CPP) alokasi tahun 2025.

Dikatakannya, berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tahun 2024 jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) diwilayah Kecamatan Limo mencapai lebih dari 5.000 KPM namun demikian pihaknya belum mendapat informasi pasti apakah dalam mendistribusikan jatah Bansos CPP berupa 10 kilogram beras / KPM akan tetap menjadi acuan yang akan di pergunakan untuk mendistribusikan Bansos CPP tahun 2025.

“Jika mengacu pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tahun 2024 jumlah KPM diwilayah Kecamatan Limo mencapai lebih dari lima ribu tapi kami belum bisa memastikan apakah ada perubahan data atau tidak,” ujar Syaifullah.

Dikatakannya berdasarkan informasi yang diterima, kemungkinan pertengahan bulan Februari jatah bantuan sosial beras CPP sudah bisa di distribusikan kepada para keluarga penerima manfaat.

“Ya, untuk bansos alokasi bulan Januari Insha Allah pertengahan bulan ini sudah didistribusikan kepada para KPM,” imbuhnya.

Selain fokus membenahi data KPM Bansos beras CPP, Ipul sapaan akrab Syaifulloh mengatakan terus menggiatkan kinerja sosial kemasyarakatan seperti menangani masalah ODGJ dan membantu pengadaan alat bantu kesehatan bagi warga kurang mampu yang sedang menderita sakit seperti kursi roda dan alat bantu kesehatan lainnya.

“Untuk masalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Alhamdulillah diwilayah Kecamatan Limo semua sudah tertangani, sebagian besar ODGJ sudah sembuh dan sebagian lagi masih dalam tahap pengobatan, semua dalam pantauan kami, tapi yang jelas diwilayah Kecamatan Limo tidak ada lagi ODGJ yang berkeliaran di luar rumah,” tegas Ipul.

Dia menambahkan, sukses atau tidaknya penanganan masalah sosial dimasyarakat sangat tergantung dengan peran serta masyarakat khususnya dalam menangani masalah ODGJ.

“Kami tidak hanya memantau perkembangan pengobatan ODGJ namun juga memberikan edukasi kepada keluarga agar lebih memperhatikan anggota keluarganya yang menderita ODGJ hal itu penting dilakukan untuk percepatan kesembuhan ODGJ tersebut,” pungkasnya. n Asti Ediawan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button