HedlinePemerintahan

Infrastruktur Sekolah Masih Kurang, Gubernur Instruksikan Stop Pengadaan Papan Tulis Interaktif

Margonda | https://jurnaldepok.buzz
Dinas Pendidikan Kota Depok akan mengkaji ulang atau evaluasi program papan tulis interaktif untuk sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan tahap evaluasi dan menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan.

“Ya, ini sedang dievaluasi pimpinan (Wali Kota Depok), jadi kita menunggu juga arahan dari atas,” katanya.

Saat ditanya mengenai status pengadaan papan tulis interaktif, Siti mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada pembelian yang dilakukan untuk tahun 2025.

“Kegiatan ini kan sedang dievaluasi, kita menunggu arahnya seperti apa. Apakah nanti dialihkan di perubahan anggaran atau bagaimana, kita menunggu arahan dari pimpinan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, pengadaan ini bukan program baru, melainkan lanjutan dari tahun sebelumnya. Dimana pada 2024 kemarin beberapa unit papan tulis interaktif sudah dibeli dan didistribusikan ke beberapa sekolah di Depok.

“Kalau yang beredar dan viral itu kemungkinan adalah pengadaan tahun sebelumnya. Tahun ini (2025) belum ada yang dibeli,” jelasnya.

Untuk jumlah unit yang sudah dibeli tahun lalu, Siti mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya.

“Tahun kemarin ada (pembelian), tapi saya tidak hafal berapa unitnya. Nanti mungkin bisa konfirmasi ke sarpras ya,”katanya.

Siti mengklaim bahwa pengadaan papan tulis interaktif tetap bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran berbasis teknologi di sekolah-sekolah.

“Urgensinya ke proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis IT lebih interaktif, baik siswa maupun guru, dan ini lebih menarik, jadi bisa memotivasi siswa untuk belajar,” ungkapnya

Dengan adanya evaluasi, belum dapat dipastikan apakah program ini akan tetap dilanjutkan atau justru dialihkan untuk kebutuhan sarana prasarana lainnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, Wali Kota Depok harus melakukan evaluasi terhadap hal tersebut. Dia meminta agar anggaran tersebut dihilangkan jika dirasa kurang bermanfaat. Nantinya anggaran tersebut bisa dialihkan untuk hal lain. Salah satu yang perlu dilakukan adalah peningkatan sarana pendidikan

“Kalau itu terlalu mahal dan tidak logis ya saya minta untuk diubah atau dihilangkan kalau memang tidak bermanfaat,” tegasnya.

Dia menyoroti kondisi ruang kelas di beberapa sekolah masih perlu diperbaiki. Dia mengatakan, Pemprov Jabar telah menghapus anggaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar Rp 730 miliar, kemudian mengalihkannya ke penyediaan ruang kelas dan pembelian lahan untuk sekolah baru.

“Saya harap Pemerintah Kota Depok juga menghapus papan tulis interaktif itu, diganti dengan peningkatan kualitas sekolah sarana dan prasarana,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button